tutwuri handayani

tutwuri handayani
kesungguhan dalam belajar

Kamis, 16 Desember 2010

Program Semester Kelas 1 2 3 Tematis

CARI PROGRAM SEMESTER KELAS 1 2 3 TEMATIS
KUNJUNGI SD NEGERI MERAK I KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG

D:\Dataku\My Private\Dataku\Program Pembelajaran Merak I\PROGRAM SEMESTER BARU\Program Pengajaran & Matrik Hubungan KELAS 1.doc

D:\Dataku\My Private\Dataku\Program Pembelajaran Merak I\PROGRAM SEMESTER BARU\Program Pengajaran & Matrik Hubungan KELAS 2 tuk Gugus.doc

D:\Dataku\My Private\Dataku\Program Pembelajaran Merak I\PROGRAM SEMESTER BARU\Program Pengajaran & Matrik Hubungan KELAS 3.doc

Rabu, 15 Desember 2010

Karya Tulis Pendidikan SD Negeri Merak 1

Di dalam memasuki persaingan global dan persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin ketat antara negara-negara yang ada didunia, bangsa Indonesia membulatkan tekadnya untuk meningkatkan sumber dayanya (SDM) diantaranya melalui peningkatan mutu pendidikan yang ada di Indonesia, namun tidak terlepas dari cita-cita luhur dari pemerintah itu timbul pertanyaaan “ Apakah keinginan itu dapat terelesasikan dan dapat ditunjang oleh sumber daya pengajar (guru) karena yang menjadi pelaku utama di dalam pendidikan di Indonesia adalah pendidik”.

Masalah peningkatan mutu pendidikan anak di Indonesia terutama di SD, merupakan masalah yang sangat kompleks dan penting sesuai dengan isi undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 yan berbunyi “ Sisitem pendidikan nasional harus menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu serta revelensi dan efesiensi manajemen pendidikan unuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional dan globa”. Dari kutipan undang-undang RI No 20 Tahun 2003 jelaslah bahwa pendidikan di Indonesia harus mampu membawa perubahan dan bagi anak/ pelajar, sehingga mereka mampu menghadapi perubahan dan persaingan baik tingkat lokal, nasional maupun global.

Menyangkut dengan masalah peningkatan mutu pendidikan berarti berkaitan dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar terutama di sekolah dasar dalam hal ini diperlukan profesionalisme dan kedisiplinan seorang pendidik di dalam menyelenggarakan proses belajar di sekolah.
Prosfesionalisme dan kedisiplinan seorang Guru di dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang pendidik memang merupakan tanggung jawab pribadi guru itu sendiri. Sehingga sering kita jumpai fakta dilapangan bahwa ada guru yang sangat profesionalisme dan disiplin dala menjalankan tugasnya, begitu juga sebaliknya ada guru yang malas, kurang profesionalisme, dan tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya, bahkan ada guru yang baru datang ke sekolah apabila akan menerima gaji. Dari fakta di atas jelaslah bahwa untuk meningkatkan profesionalisme dan kedisiplinan guru diperlukan tanggung jawab yang penuh dalam diri seorang guru, selain itu juga sangat diperlukan peran seorang kepala sekolah sebagai pemegang kebijaksanaan dan keputusan tertinggi di Sekolah.

Sosok kepala sekolah sangat berperan sentral dalam kegiatan-kegiatan pendidikan sekolah terutama di sekolah dasar. Kepala sekolah selain berfungsi- sebagai administrator sekolah, kepala sekoah juga berfungsi sebagai pengambil kebijaksanaan dan keputusan tertinggi disekolah sekaligus dapat menindak tegas guru bantunya yang tidak profesional dan kurang disiplin didalam melaksanakan tugas sesuai dengan tuntunan utama dan kode keguruan.

A. Kedisiplinan dan Profesionalisme Guru Bantu Di Sekolah

1. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan nilai-nilai yang menjadi bagian integral dari suatu profesi seseorang harus memiliki setiap orang yang mempunyai pekerjaan.
Kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” yang berarti rajin, ulet, taat, patuh, sedangkan pengertian kedisiplinan secara luas adalah : Sikap dan nilai-nilai yang harus ditanamkan dan dilakukan oleh setiap individu yang mempunyai pekerjaan agar tujuan yang hendak dicapai dapat tercapai.
Dari pengertian kedisiplinan di atas apabila kita hubungkan dengan profesi seorang guru di sekolah maka kedisiplinan guru di sekolah mengandung arti bahwa sikap dan nilai-nilai di sekolah agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2. Ciri-Ciri Guru yang Disiplin dan Profesional
Dalam sistem dan proses pendidikan manapun sikap prefesionalisme guru sangat menjamin proses belajar mengajar yang efektif sesuai yang diinginkan mengenai pentingnya mutu proses belajar mengajar Kusuma Atmajaya (1984) mengemukakan bahwa “baik dan lengkapnya pengaturan kurikulum, metode mengajar, dan sarana pendidikan lainnya tidak menjamin keberhasilan pelaksanaan pendidikan karena keberhasilan sangatlah ditentukan oleh guru sebagai pelaksana.”

Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan mutu guru pemerintah telah melakukan berbagai usaha. Usaha-usaha itu meliputi peningkatan sarana prasarana, peningkatan kemajuan guru melalui peraturan-peraturan, pendidikan lanjutan disikusi kelompok dan sebagainya selain itu untuk meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah harus ditunjang dengan sikap guru yang harus disiplin dan profesional sebagai kunci sukses peningkatan mutu pendidikan.

Adapun ciri-ciri guru yang disiplin dan profesional anatara lain :
1. Disiplin terhadap perundang-undangan
2. Seorang guru dituntut untuk secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian yang harus dikembangkan oleh seorang guru.
3. Disiplin taat terhadap organisasi profesi
4. Sikap hormat dan bekerjasama dengan teman seprofesi
5. Seorang guru harus memelihara hubungan seprofesi, semanat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial yang berarti bahwa guru harus menciptakan dsan memelihara hubungan dengan sesama guru dan sekaligus memelihara semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di dalam maupun diluar lingkungan kerjaanya
6. Memelihara sikap terhadap anak didik.
7. Di dalam kode etik guru Indonesia dengan jelas dituliskan bahwa “guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila” ini berarti guru harus membentuk anak didiknya menjadi manusia Indonesia yang berjiwa pancasila dan membentuk mental yang kuat dan dapat diandalkan sebagai pilar pembangunan bangsa Indonesia.
8. Memelihara sikap terhadap tempat kerja.
9. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa suasana yang baik ditempat kerja dapat mempengaruhi produktivitas dan semangat kerja, hal ini perlu menjadi acuan setiap guru untuk menciptakan dan memlihara suasana yang nyaman dalam lingkungan sekolah agar tercipta suasana yang harmonis di sekolah.
10. Memelihara hubungan yang baik dengan atasan.
11. Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun organisasi yang lebih besar guru akan selalu dalam pengawasan seorang pemimpin. Di dalam konteks ini guru wajib dan harus memelihara hubungan yang baik dengan atasannya atau kepala sekolahnya.
12. Disiplin terhadap pekerjaan.
13. Salah satu sikap yang paling diinginkan dan diperlukan sekaligus harus dimiliki oleh guru adalah guru harus disiplin terhadap pekerjaan yang harus diembannya agar tercipta proses belajar mengajar yang diinginkan.

B. Upaya Peningkatan Kedisiplinan Guru Melalui Kepemimpinan Kepala Sekolah
Setiap pemimpin harus memiliki jiwa dan sikap yang dapat memberih contoh-contoh dan teladan bagi bawahannya, tak terkecuali kepala sekolah yang memimpin suatu organisasi dilingkunan sekolah.
Menurut Joni (1980) “setiap kepala sekolah harus mampu menjadi pendorong dan motivator kepada bawahannya, agar tercipta situasi dan kondisi belajar yang efektif” Berdasarkan pendapat pakar di atas seorang kepala sekolah sangat dituntut untuk mempengaruhi guru bantunya untuk melaksanakan tugas-tugasnya secara profesional.

Seorang guru bantu di dalam menjalankan tugas-tugasnya sehari-hari sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sikap kepemimpinan seorang kepala sekolah di dalam menjalankan dan menggerakkan guru bantunya sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku tanpa ada intimidasi dan tekanan, maka dapat dipastikan guru bantu itu akan profesional, disiplin dan rajin di dalam menjalankan tugasnya, akan tetapi sebaliknya apabila seorang kepala sekolah didalam menjalankan dan menggerakkan guru bantunya tidak sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku tanpa memperhatikan asas kebijaksanaan maka dipastikan guru bantu itu akan tertekan dan akan berjuang pada pelaksanaan tugas yang tidak profesional bahkan guru bantu itu akan membangkang dan malas masuk mengajar.

Untuk lebih meningkatkan kesdisiplinan dan kerajinan guru bantu di sekolah seorang guru kepala sekolah dapat mengambil beberapa langkah-langkah antara lain sebagai berikut :
1. Langkah Preventif
Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah tingkah laku guru bantu yang dapat menimbulkan dan mengurangi kedisiplinan di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Langkah ini mempunyai strategi antara lain :
a. Membuat aturan dan tata tertib dan menjalankannya sesuai hasil keputusan bersama
b. Membuat prosedur dan kebiasan-kebiasan sehari-hari sesuai dengan bakat dan minat guru bantu
c. Menyiapkan kurikulum sekolah yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian guru bantu.
d. Meningkatkan keprofesionalan kerja kepala sekolah, agar guru bantu dapat termotivasi untuk berprestasi dalam bekerja.

2. Langkah Supportif
Langkah ini dimaksudkan untuk lebih mendukung dan mendorong tingkah laku positif dan disiplin yang akan dilakukan guru bantu. Langkah ini mempunyai strategi antara laing :
a. Pemberian penguatan yang positif kepada setitidakan guru bantu yang bersifat memajukan sekolah.
b. Pemberian penghargaan yang membesarkan hati guru bantu dan akan lebih mendorong guru bantu untuk berprestasi lagi.
c. Pemberian insentif yang berupa tanda jasa yang dapat menjadikan guru bantu akan selalu bertindak secara profesional dan disiplin.

3. Langkah Corectif
Langkah ini di maksudkan untuk mengoreksi dan memperbaiki perilaku guru bantu yang indispliner dan malas, langkah ini mempunyai strategi antara lain :
a. Menggunakan teguran yang lemah untuk menghentikan tingkah laku guru bantu yang bersifat negatif.
b. Menggunakan tindakan yang keras untuk suatu tindakan yang melanggar perarutan.
c. Penghapusan penguatan yang telah diberikan apabila ada tindakan dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.
d. Memberikan sanksi yang logis terhadap pelanggaran tata tertib organisasi.
e. Mengeluarkan surat keputusan pertimbangan mutasi kepada guru bantu yang sudah tiga kali mendapat surat peringatan

Selasa, 16 November 2010

Makalah, Karya Tulis Pendidikan, untuk calon Kepala Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang dasar 1945, salah satu tujuannya yaitu Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Dan setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan, agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Bangsa Indonesia pada saat ini sedang menghadapi era globalisai dan pasar bebas dimana akan terjadi persaingan yang ketat dengan bangsa lain yang datang ke Indonesia, baik di bidang teknologi, ekonomi, budaya, sosial, dan tenaga kerja yang professional. Artinya bahwa bangsa Indonesia harus cerdas, terampil, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Tujuan pendidikan Nasional yang tertulis dalam Undang–Undang Sistem pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, Bab I pasal 1 yang menjelaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

Berdasarkan Undang-undang Sistem pendidikan Nasional No 20/2003, maka pendidikan menekankan sumber daya manusia yang menguasai ilmu dan teknologi merupakan faktor utama sebagai penentu keberhasilan pendidikan yang berkesinambungan, salah satu komponen keberhasilan pendidikan adalah guru atau tenaga pendidik yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya untuk menyiapkan diri menghadapi masa depan yang serba berubah. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.


Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.

Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah”, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah
2. Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
C. PEMBATASAN MASALAH.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
a. Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah;
b. Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

D. PERUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah ?
2. Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?

E. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah guna menjadi tolak ukur dalam mengambil keputusan dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan pada saat penulis menjadi Kepala Sekolah. Mengingat pentingnya perpustakaan berada dalam ruang lingkup sekolah maka penulis akan menjadikan langkah awal dalam memajukan sekolah dengan melalui perpustakaan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

Perpustakaan merupakan bagian intergral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku.
Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan dan sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan.

A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
3. Memperluas pengetahuan para siswa.
4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.
8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.

B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
1. Fungsi Edukatif.
Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
2. Fungsi Informatif.
Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya.
3. Fungsi Administratif
Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.
4. Fungsi Rekreatif.
Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
5. Fungsi Penelitian
Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber/obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.

C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sumbangan/peranan perpustakaan antara lain :
1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
7. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
8. Perpustakaan memberikan kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
12. Kegairahan/minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman di antara mereka.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN
Sekolah yang telah memiliki perpustakaan tentu akan sangat membantu muridnya dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini, disebabkan buku yang menjadi referensi keilmuan akan mudah didapat dengan cepat dan hemat. Keberadaan perustakaan tentunya tidak terlepas dari peran serta kepala sekolah, guru dan orang tua murid. Sesuai dengan fungsinya perpustakaan sekolah harus bisa menyediakan buku baik yang bersifat fiksi maupun non fiksi secara seimbang. Buku yang beragam pilihannya diharapkan mampu menurunkan tingkat kejenuhan pada membaca. Perpustakaan harus bisa menyediakan buku yang terjamin kualitas baik isi maupun cetakannya serta lebih mengedepankan buku yang berbasis kepada pengetahuan alam sekitar dan kebudayaan bangsa sendiri, sehingga mampu mendorong murid untuk lebih mencintai kebudayaan bangsa Indonesia.
Perpustakaan sekolah merupakan sarana internal yang peran sertanya sangat dibutuhkan dalam menumbuhkembangkan minat baca murid. Ketersediaan buku yang memadai juga ikut memberikan kontribusinya. Untuk itu, agar lebih mudah dan murid memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap perpustakaan sekolah maka murid dilibatkan dalam membantu menambah jumlah buku secara sukarela.
Perustakaan seyogyanya ikut serta menjamin mutu pendidikan di sekolah tersebut. Yang mana belakangan ini telah menjadi konsern bersama baik itu tenaga pendidik, tenaga kependidikan serta masyarakat. Ekspektasi yang terus meningkat akan mutu pendidikan, tidak hanya sekedar menyekolahkan, jelas memerlukan respon serius melalui berbagai sarana, kegiatan dan peran dalam bidang pendidikan yang makin bermutu termasuk dalam bidang kepustakawanan. Hal ini menuntut perlunya diadakan perpustakaan dengan basis mutu, dimana orientasi pokok penyajiannya pada bagaimana melaksanakan penjaminan mutu melalui mengelola, menyediakan, dan pelaporan, serta menindak lanjutinya dengan peningkatan mutu melalui kegiatan pemberdayaan seluruh anggota perpustakaan sekolah.




BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “Peranan Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan perpustakaan sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
2. Perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.
3. Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya

B. SARAN
Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
2. Peran pengelola perpustakaan/pustakawan yang profesional hendaknya mendapatkan bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan profesional.

DAFTAR PUSTAKA


Ase S. Muchyidin. 1993. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Dasar. CV GEGER SUNTEN: Bandung.

______________. Pelayanan Perpustakaan, dengan Referensi untuk Perpustakaan Sekolah. Biro Perpustakaan IKIP: Bandung

Indonesia. Undang-undang RI Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Perpustakaan Nasional. 1972. Perpustakaan Sekolah, Petunjuk untuk Membina, Memakai dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah. Perpustakaan Nasional RI: Jakarta.

Djauzak Ahmad. 1994. Pengelolaan Sekolah di Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan, Direktorat Pendidikan Dasar:Jakarta




KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. H. Abdul Salam sebagai Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Sukamulya yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis. Serta kepada Bapak/Ibu pengawas TK/SD di Kecamatan Sukamulya yang dengan ikhlasnya ikut memotivasi dan memberikan kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Sukamulya, Nopember 2010
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH 3
C. PEMBATASAN MASALAH 4
D. PERUMUSAN MASALAH 4
E. TUJUAN PENULISAN 4

BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH 5
B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH 6
C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH 7
D. HASIL YANG DIHARAPKAN 9

BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN 11
B. SARAN 11
DAFTAR PUSTAKA.


MAKALAH
PENDIDIKAN

“Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah”


Diajukan sebagai :
Salah Satu Syarat Mengikuti
Calon Kepala Sekolah Baru







Disusun oleh:

……………………………………
NIP: …………………………..
NUPTK: ………………………………

Unit Tugas
SD Negeri Merak I

UPT Pendidikan Kecamatan Sukamulya
Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten
2010

RPP, Silabus, Promes, KKM, RPP Tematik, Matrik Hubungan, dll.

Kebutuhan guru akan administrasi sekolah sangat membingungkan, sebab jadwal mengajar dan pembuatan administrasi (RPP, Silabus, Promes (Program Semester), KKM, Jaring Laba-laba (spider web), matrik hubungan tema, evaluasi, dll.
Sehingga diperlukan cara yang pintar untuk mengatasi itu, untuk SD Negeri Merak I mencoba menghadapinya.